Inilah Penangan yang Cepat dan Tepat untuk Bayi Kuning

Inilah Penangan yang Cepat dan Tepat untuk Bayi Kuning

Inilah Penangan yang Cepat dan Tepat untuk Bayi Kuning – Bayi kuning terjadi akibat penumpukan bilirubin pada darah bayi. Bilirubin sendiri merupakan zat kuning yang dihasilkan dari proses penghancuran sel darah merah secara alami di organ hati. Bayi kuning sering dialami oleh bayi baru lahir karena fungsi organ hatinya belum optimal. Sebenarnya, bayi telah memiliki bilirubin sejak ia berada dalam kandungan yang dihasilkan oleh plasenta. Setelah lahir, bilirubin dari aliran darah bayi akan melalui proses penyaringan oleh hati dan dilepaskan ke saluran usus.

Baca Juga :  Inilah Penyakit Kronis yang Wajib di Waspadai

Namun, karena organ hati bayi belum berkembang dengan sempurna, sedangkan bilirubin yang dihasilkan lebih banyak, proses pembuangan bilirubin pun menjadi terhambat. Bayi kuning yang disebabkan oleh adanya peningkatan bilirubin ini sangat umum terjadi dan disebut juga dengan penyakit kuning fisiologis. Jika bayi kuning terjadi dalam waktu kurang dari 24 jam setelah dilahirkan atau menetap setelah 2 minggu, diikuti dengan peningkatan kadar bilirubin yang cepat, yaitu lebih dari 5 mg/dL, kondisi ini disebut dengan penyakit kuning patologis.

Cara Tepat Mengatasi Bayi Kuning

Kebanyakan bayi kuning fisiologis tidak perlu terapi dan akan membaik dengan sendirinya. Namun, apabila bayi kuning menyebar ke bagian dada atau perut, dokter spesialis anak akan melakukan pengecekan pada kadar bilirubin bayi. Keputusan untuk sampai dilakukan terapi, berdasarkan pada kadar bilirubin dan maturitas bayi. Keputusan ini sebaiknya dibuat dengan bantuan dokter spesialis anak. Tak hanya itu, pemberian minum ASI juga harus dilakukan sesering mungkin (antara 8-12 kali sehari). Hal ini akan membantu bayi mengeluarkan bilirubin dari tubuh dan mencegahnya mengalami dehidrasi. Bila bayi belum dapat minum ASI, berikan saja susu formula sebanyak 30-60 mililiter setiap 2-3 jam untuk minggu pertama.

Kalau kondisi bayi kuning lebih berat, maka bayi mungkin membutuhakn terapi lainnya seperti fototerapi. Jenis terapi ini menggunakan cahaya untuk memecegah bilirubin pada tubuh bayi. Melalui fototerapi ini, bayi diletakkan pada tempat tidur khusus di bawah cahaya spectrum biru menggunakan popok saja dan mengenakan kacamata pelindung khusus. Selimut khusus mungkin juga diletakkan di bawah bayi. Biasanya fototerapi membutuhkan rawat inap di rumah sakit dan bayi prematur mungkin membutuhkan terapi lebih agresif lagi dibandingkan pada bayi yang lahir cukup bulan. Bayi dengan sakit kuning saat lahir memang terlihat mengkhawatirkan, karena dari segi fisiknya, kulit tubuhnya akan menjadi berwarna kuning. Namun bila menemukan anak Anda yang terkena sakit kuning, segerlah untuk mengkonsultasikan apa yang perlu diketahui dan lakukan dengan dokter spesialis anak.

Penyebab Bayi Kuning

Bayi kuning atau jaundice disebabkan oleh penumpukan bilirubin, dimana sel darah merah yang sudah tua tidak dipecah dan dibuang melalui buang air besar. Sehingga, kulit bayi terlihat kuning. Hal ini karena kerja hati bayi masih membutuhkan penyesuaian dalam tubuh pada usia 1-2 minggu.  Selain bilirubin yang berlebih, jaundice dapat disebabkan karena kondisi bayi seperti berikut:

1. Memiliki infeksi darah (Sepsis).

2. Kelebihan sel darah merah.

3. Memar pada bayi setelah melewati masa kelahiran yang sulit.

4. Golongan darah bayi berbeda dengan sang ibu.

5. Tingkat oksigen rendah (Hipoksia).

6. Gangguan pada hati, seperti atresia bilier pada aliran cairan empedu.

Durasi Bayi Kuning yang Tak Perlu Dikhawatirkan

Sebagian besar bayi kuning yang baru lahir akan hilang dalam waktu 2-3 minggu. Namun, apabila kondisi ini bertahan lebih dari 3 minggu, bisa jadi terdapat kondisi lain yang mendasarinya seperti inkompatibilitas sel darah, infeksi pada aliran darah, infeksi virus tertentu, abnormalitas enzim tertentu, dan abnormalitas membran sel darah merah. Sebenarnya, bayi baru lahir dengan normal bila mengalami kuning pada mata dan wajahnya. Jadi, Anda tak perlu khawatir berlebihan. Kondisi ini biasa terlihat pada hari kedua atau ketiga setelah bayi dilahirkan, yang disebut sebagai bayi kuning fisiologis.

Namun, bila pada hari pertama kehidupan bayi kuning terjadi pada dada atau perut, tandanya kadar bilirubin bayi lebih tinggi dari normal, sehingga patut untuk diwaspadai. Memang, peningkatan kadar bilirubin tidak menyebabkan masalah kesehatan yang cukup serius. Namun, pada kadar bilirubin yang sangat tinggi atau tidak berfungsinya terapi dapat menyebabkan hilangnya pendengaran dan kerusakan otak pada bayi baru lahir. Hal ini lebih berisiko terjadi pada bayi yang lahir prematur atau tidak cukup bulan.